Pernah duduk berjam-jam di depan laptop, kursor berkedip di layar, tapi nggak ada satu kata pun yang berhasil ditulis? Kalau kamu mengangguk sekarang, selamat, berarti kamu sedang mengalami yang namanya writer’s block.
Masalah ini bisa menyerang siapa saja. Baik penulis pemula, konten kreator, hingga penulis profesional sekalipun. Tapi tenang, writer’s block bukan akhir dari segalanya. Di artikel ini, kita akan bahas kenapa writer’s block bisa terjadi, dan lebih penting lagi—gimana cara mengatasinya biar kamu tetap produktif menulis, bahkan saat inspirasi lagi malas mampir.
Kenapa Writer’s Block Terjadi?
Sebelum kita lompat ke solusi, yuk kenali dulu penyebab writer’s block. Umumnya, beberapa hal yang sering jadi pemicu writer’s block antara lain:
-
Perfeksionisme: Kamu pengin semua kalimat langsung bagus dari awal, akhirnya nggak nulis sama sekali.
-
Takut Dinilai: Takut tulisanmu dianggap jelek atau nggak sesuai ekspektasi orang lain.
-
Kelelahan Mental: Stres dan burnout juga bisa bikin otak serasa buntu total.
-
Kehabisan Ide: Kadang kamu ngerasa semua topik udah pernah dibahas, dan akhirnya bingung mau nulis apa lagi.
Writer’s block adalah tanda bahwa kamu butuh jeda atau pendekatan baru dalam proses menulis. Bukan berarti kamu nggak produktif—kamu cuma perlu menyusun ulang energi dan strategi.
Baca Juga: “Teknik Storytelling dalam Copywriting untuk Menarik Pelanggan“
Cara Mengatasi Writer’s Block
Berikut beberapa cara praktis buat ngusir writer’s block dan balik ke jalur produktivitas:
1. Nulis Dulu, Edit Belakangan
Salah satu jebakan paling umum adalah mencoba menulis dan mengedit secara bersamaan. Ini kalau dianalogikan kayak orang yang lagi nyetir sambil nge-rem—nggak akan ke mana-mana.
Solusinya? Tulis aja dulu semuanya. Biarkan ide mengalir tanpa filter. Jangan pedulikan grammar atau struktur paragraf dulu. Editing itu urusan nanti, yang penting otakmu terbiasa bergerak dulu.
2. Gunakan Teknik Pomodoro
Menulis itu butuh fokus, tapi manusia punya batas atensi. Teknik Pomodoro bisa bantu kamu lebih produktif dengan cara kerja 25 menit, istirahat 5 menit.
Dalam satu sesi Pomodoro, kamu fokus nulis apapun. Nggak boleh buka medsos, nggak boleh multitasking. Setelah itu, kasih diri kamu reward kecil—ngopi, jalan-jalan sebentar, atau scrolling 10 menit.
3. Ganti Lokasi atau Suasana
Kadang yang bikin mandek bukan idenya, tapi suasana. Coba ganti tempat kerja kamu—ke kafe, taman, atau sekadar ke ruangan lain di rumah.
Lingkungan baru bisa ngasih energi baru juga. Bahkan musik atau aroma tertentu bisa bantu mood menulis lebih cepat naik.
4. Punya Template atau Outline
Jangan mulai dari nol terus. Buat template atau outline sederhana yang bisa kamu pakai setiap kali nulis. Misalnya:
-
Judul
-
Pembuka (masalah/pancingan)
-
Isi (solusi/tips)
-
Penutup (CTA atau ringkasan)
Dengan template kayak gini, kamu tinggal isi bagian-bagiannya kayak main puzzle. Ini bisa mempercepat proses dan meringankan tekanan.
5. Menulis Bebas (Freewriting)
Coba ambil 10 menit buat nulis bebas. Nggak usah mikir harus bagus atau logis. Kamu bisa nulis apa aja—tentang cuaca, keresahan pribadi, atau bahkan isi pikiranmu yang random.
Teknik ini bantu kamu membiasakan jari dan otak bergerak. Setelah itu, biasanya ide utama akan muncul tanpa kamu paksa.
6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatanmu sangat berpengaruh ke kualitas tulisan. Kurang tidur, makan nggak teratur, atau jarang olahraga bisa bikin otak lemot dan mood menurun.
Coba cek: apakah kamu butuh istirahat? Kadang, writer’s block adalah sinyal bahwa kamu perlu merawat diri dulu sebelum memaksakan kreativitas.
7. Konsumsi Konten Inspiratif
Kalau kamu nggak bisa nulis, coba baca atau tonton sesuatu. Artikel, buku, podcast, atau bahkan TikTok dari penulis lain bisa jadi bahan bakar baru buat otakmu.
Salah satu penulis terkenal, Austin Kleon, pernah bilang: “You are a mashup of what you let into your life.” Artinya, isi otakmu ditentukan oleh apa yang kamu konsumsi. So, jangan ragu buat cari inspirasi dari luar.
Contoh Penerapan: Dari Mandek Jadi Jalan Terus
Bayangkan kamu harus nulis artikel tentang strategi pemasaran buat UMKM, tapi stuck total. Gini caranya mengatasinya:
1. Gunakan outline:
- Pembuka: Tantangan UMKM di era digital
- Isi: 3–5 strategi praktis
- Penutup: ajakan buat mulai dari langkah kecil
2.Terapkan Pomodoro
Kemudian tulis isi dari setiap poin tanpa mikir panjang. Bahkan kalau kamu belum yakin isinya bagus, tulis aja.
3. Ambil Jeda
Setelah semuanya selesai, take a break sejenak dan balik buat edit dengan tenang. Kamu bakal kaget liat seberapa banyak yang udah kamu tulis.
Writer’s Block Itu Wajar, yang Penting Jangan Menyerah
Writer’s block bukan kutukan. Itu cuma bagian dari proses kreatif. Yang penting, kamu tahu cara menyiasatinya dan nggak terjebak terlalu lama di fase stuck itu.
Jadi, lain kali kamu ngerasa buntu, ingat: kamu nggak sendirian. Ambil napas, coba teknik-teknik di atas, dan pelan-pelan bangun momentum menulismu lagi.
Menulis bukan soal nunggu ilham, tapi soal membiasakan diri untuk tetap bergerak—meski sedikit, meski pelan. Karena tulisan yang selesai selalu lebih baik daripada yang sempurna tapi nggak pernah jadi.
Baca Juga: “10 Kesalahan Copywriting yang Bisa Merusak Penjualan Produk Kamu“