Rifky Aritama

Bagaimana Melatih Diri Menjadi Penulis yang Konsisten?

kreatif menulis

Daftar Isi

Konsisten menulis itu bukan cuma soal niat, tapi soal strategi. Banyak penulis pemula (bahkan yang sudah lama menulis sekalipun) sering terjebak pada semangat sesaat, lalu berhenti ketika mood-nya hilang. Kalau kamu pernah bilang, “Besok aja deh nulisnya,” atau “Hari ini lagi nggak ada ide,” kamu nggak sendiri. Tapi, kalau ingin tulisanmu berkembang dan benar-benar berdampak, kamu perlu membiasakan diri untuk tetap nulis—meskipun mood sedang nggak bagus.

Lalu, gimana caranya? Simak sampai habis, ya!

1. Tentukan Tujuan Nulis yang Jelas

Banyak orang berhenti di tengah jalan karena nggak tahu kenapa mereka mulai. Makanya, penting buat kamu menetapkan alasan utama menulis. Apakah kamu ingin membangun personal branding? Ingin menulis buku? Ingin menghasilkan uang dari tulisan? Apapun itu, tuliskan alasanmu dan letakkan di tempat yang mudah dilihat—biar kamu terus ingat.

2. Buat Jadwal Nulis Rutin (dan Realistis)

Konsistensi butuh kebiasaan. Kalau kamu selalu menunggu waktu luang, bisa-bisa nggak nulis sama sekali. Solusinya? Tentukan waktu spesifik buat menulis setiap hari. Misalnya, 15 menit setiap pagi atau satu jam setiap malam.

Tips tambahan: mulai dari yang kecil. Jangan langsung target 1.000 kata per hari. Mulai dari 100 atau 200 kata dulu. Yang penting adalah konsistensinya, bukan banyaknya. Atau bisa jadi, mulai nulis di platform X yang katanya sedikit. Intinya buat membangun kebiasaan menulis dulu.

Kalau malu tulisannya dibaca, kamu bisa private akun X kamu.

3. Buat Sistem, Jangan Cuma Andalkan Mood

Mood itu nggak bisa diandalkan. Hari ini kamu semangat, besok bisa aja drop. Makanya, penting banget punya sistem. Misalnya:

  • Punya bank ide (catatan ide-ide menulis)
  • Punya template outline
  • Nulis di jam yang sama setiap hari
  • Gunakan metode Pomodoro (25 menit nulis, 5 menit istirahat)

Dengan sistem ini, kamu bisa tetap nulis meskipun lagi nggak semangat.

4. Bangun Lingkungan yang Mendukung

Coba cari komunitas menulis yang aktif. Ketika kamu ada di lingkungan yang positif dan suportif, kamu jadi lebih terpacu. Bisa lewat komunitas di WhatsApp, Discord, atau bahkan ikut tantangan menulis bareng.

Contoh: kamu bisa ikut tantangan “30 Hari Menulis” yang banyak diselenggarakan secara online. Ini bukan cuma soal konsistensi, tapi juga tentang akuntabilitas—karena kamu tahu ada orang lain yang juga nulis bareng kamu.

5. Eliminasi Gangguan

Nulis butuh fokus. Tapi di era digital ini, notifikasi HP bisa jadi musuh utama. Saat waktunya nulis, coba:

  • Aktifkan mode Do Not Disturb
  • Tutup tab medsos
  • Jauhkan gadget dari tempat kamu menulis

Semakin sedikit distraksi, semakin besar peluang kamu buat menyelesaikan tulisan.

6. Evaluasi dan Refleksi

Sesekali, evaluasi progres kamu. Tanyakan ke diri sendiri:

  • Apakah aku nulis setiap hari di minggu ini?
  • Apa yang bikin aku gagal nulis?
  • Apa yang bikin aku berhasil nulis?

Jangan cuma fokus sama hasil, tapi lihat juga prosesnya. Kadang, kamu perlu mengubah jadwal, cara, atau bahkan topik tulisan biar lebih menyenangkan dan nggak monoton.

7. Nikmati Prosesnya

Konsisten itu bukan berarti harus kaku. Ada kalanya kamu butuh istirahat, dan itu nggak masalah. Yang penting, kamu tetap balik lagi ke meja tulis. Nikmati setiap prosesnya—dari mikirin ide, nulis, revisi, sampai akhirnya publish.

Kalau kamu menjadikan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan (bukan beban), kamu bakal lebih mudah konsisten.

Contoh Penulis Produktif

Misalnya, Raditya Dika. Dia dikenal konsisten menulis sejak awal kariernya. Bahkan sebelum jadi YouTuber dan sutradara, dia selalu update blog secara rutin. Rahasianya? Dia punya jadwal dan komitmen pribadi untuk menyelesaikan tulisan, meski cuma dulu hanya diterbitkan di blog pribadinya.

Contoh lain adalah Tere Liye, yang puluhan bukunya selalu berjejer di rak toko buku terkenal.

Penutup: Konsistensi Itu Dilatih, Bukan Ditunggu

Kalau kamu terus nunggu waktu yang pas buat nulis, kamu nggak akan pernah mulai. Sebaliknya, kalau kamu mulai dari sekarang, kamu akan melihat progres—sekecil apapun. Nggak ada yang instan, tapi kalau kamu komitmen, kamu bisa jadi penulis yang bukan cuma produktif, tapi juga berpengaruh.

Ingat: penulis hebat bukan yang nulis banyak sekaligus, tapi yang nulis sedikit demi sedikit, tapi setiap hari.

Baca Juga: “Ini Cara Efektif Biar Makin Kreatif Saat Menulis

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *