Rifky Aritama

Content Timeless vs Content Trending: Mana Lebih Efektif Datangkan Traffic?

content timeless vs content trending

Daftar Isi

Ketika kamu mulai serius bikin content marketing, ada dua strategi utama yang sering dibandingin: konten evergreen dan konten trending.

Konten evergreen, atau yang sering disebut konten timeless, adalah jenis konten yang tetap relevan dalam jangka panjang. Sementara itu, konten trending lebih fokus pada topik yang lagi viral dan banyak dibicarakan saat ini.

Jadi, mana yang lebih efektif? Yuk, kita bahas kelebihan dan kekurangan masing-masing serta gimana cara gabungin strategi ini biar hasilnya makin maksimal!

Apa Itu Konten Timeless?

Konten timeless adalah jenis konten yang tetap berguna kapan pun orang menemukannya, nggak peduli tahun berapa. misal kayak tips kesehatan dasar, tips diet, tips menjaga berat badan—meskipun dibaca 5 tahun dari sekarang, isinya masih tetap relevan.

Contoh Konten Timeless:

  • Panduan & Tutorial – Misalnya, “Cara Membuat Strategi Konten Instagram yang Efektif.”
  • Tips & Trik – Contoh: “10 Tips Produktif Buat Freelancer.”
  • FAQ (Frequently Asked Questions) – Seperti “Apa Itu SEO dan Gimana Cara Kerjanya?”
  • Kamus Istilah – Misalnya, “Istilah-Istilah Digital Marketing yang Perlu Kamu Tahu.”

Konten kayak gini bisa terus mendatangkan traffic dalam waktu lama tanpa perlu sering-sering di-update.

Kelebihan Konten Timeless:

  • Tahan Lama – Bisa terus menarik audiens tanpa harus sering diperbarui.
  • Cocok buat SEO – Artikel yang timeless lebih mudah naik di Google karena selalu dicari.
  • Investasi Jangka Panjang – Sekali dibuat dengan baik, bisa terus memberikan dampak ke konten kamu tanpa perlu kerja ekstra.

Kekurangan Konten Timeless:

  • Butuh Riset Mendalam – Harus benar-benar akurat dan detail supaya tetap relevan.
  • Nggak Bisa Langsung Viral – Karena bukan sesuatu yang lagi tren, pertumbuhannya biasanya lebih lambat.

Baca Juga: “Panduan Lengkap Belajar Content Marketing Buat Kamu yang Baru Belajar!

Apa Itu Konten Trending?

Sebaliknya, konten trending adalah konten yang relevan dengan topik yang lagi viral atau sedang ramai dibahas saat ini.

Contoh Konten Trending:

  • Berita Terbaru – Seperti “RUU TNI Disahkan, Apa Dampaknya buat Masyarakat?”
  • Topik Viral – Contoh: “Film Jumbo Rilis! Libatkan 400 Lebih Animator dalam Pembuatannya”
  • Review Produk Terbaru – Contoh “iPhone 15 Pro vs Iphone 16: Mana Lebih Worth It?”
  • Challenge & Tren Media Sosial – Misalnya, “Tren #velocity”

Kelebihan Konten Trending:

  • Cepat Viral & Banyak Dicari – Karena banyak orang yang penasaran, bisa cepat naik traffic-nya.
  • Meningkatkan Engagement – Lebih banyak dibagikan di media sosial karena relevan dengan situasi terkini.
  • Menunjukkan Brand Kamu Up-to-Date – Audiens akan melihat kamu sebagai sumber informasi yang selalu update.

Kekurangan Konten Trending:

  • Umurnya Pendek – Begitu trennya turun, traffic juga ikut berkurang drastis.
  • Persaingan Ketat – Banyak yang bikin konten serupa, jadi lebih susah buat muncul di Google.
  • Perlu Konsistensi Tinggi – Harus terus bikin konten baru karena yang lama cepat basi.

Mana yang Lebih Efektif?

Jawabannya: tergantung tujuan kamu!

  • Kalau ingin traffic jangka panjang → Pilih konten timeless.
  • Kalau ingin engagement cepat → Pilih konten trending.

Tapi sebenarnya, kombinasi keduanya adalah strategi terbaik!

Cara Menggabungkan Strategi Konten Timeless & Trending

Biar strategi konten kamu lebih maksimal, coba gabungkan dua jenis konten ini dengan cara berikut:

1. Bikin Konten Trending buat Menarik Perhatian, lalu Arahkan ke Konten Timeless

Misalnya, kamu bikin artikel trending tentang “RUU TNI Disahkan, Apa Dampaknya buat Masyarakat?” dan di dalamnya kamu sisipkan link ke artikel timeless “Panduan Lengkap Mengakses Berbagai Draft RUU via Website DPR”

Dengan cara ini, kamu bisa dapet traffic cepat dari tren, sekaligus membangun traffic jangka panjang lewat konten timeless.

2. Update Konten Timeless dengan Tren Terbaru

Kalau kamu punya artikel timeless tentang “Strategi Media Sosial yang Efektif,” coba update secara berkala dengan menyisipkan tren terbaru. Misalnya, tambahkan bagian tentang algoritma Instagram terbaru atau tren video pendek.

3. Kombinasikan di Kalender Konten

Biar lebih rapi, kamu bisa bikin content calendar dengan pembagian antara konten timeless dan trending. Contohnya:

  • Senin → Artikel timeless: “Cara Membangun Personal Branding di LinkedIn.”
  • Rabu → Konten trending: “LinkedIn Meluncurkan Fitur AI Baru, Gimana Cara Pakainya?”
  • Jumat → Konten timeless: “10 Tools yang Bisa Bantu Konten Kreator Bekerja Lebih Cepat.”

Kamu bisa pakai Google Spreadsheet, Trello, atau Notion buat bikin kalender konten yang lebih terstruktur.

4. Manfaatkan Media Sosial buat Distribusi Konten

  • Post konten trending di Instagram & Twitter buat dapet engagement cepat.

  • Bagikan artikel timeless di LinkedIn dan Pinterest buat traffic jangka panjang.

  • Pakai TikTok atau Reels buat nge-highlight poin penting dari konten timeless.

Kesimpulan

Nggak ada jawaban mutlak mana yang lebih efektif antara konten timeless dan konten trending. Keduanya punya peran penting dalam strategi content marketing yang sukses.

Kalau mau traffic stabil dan investasi jangka panjang, fokus ke konten timeless. Tapi kalau mau engagement cepat dan dapet exposure lebih luas, gunakan konten trending.

Paling ideal? Gabungkan keduanya! Dengan strategi yang seimbang, kamu bisa dapet hasil terbaik dari content marketing kamu.

Baca Juga: “Portofolio: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menyusunnya

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *