Dalam dunia digital marketing, konten bisa sebagus apapun. Tapi tanpa CTA (Call-to-Action) yang jelas dan menggugah, konversi sering kali mentok di titik yang sama. CTA ibarat jembatan terakhir yang mengantar pembaca atau audiens ke aksi atau perintah yang kamu inginkan, baik entah itu membeli, mendaftar, mengunduh, atau sekadar follow akun kamu.
Masalahnya, banyak CTA yang lemah, terlalu umum, atau bahkan membingungkan. Di artikel ini, kita akan bahas cara menulis CTA yang bisa ngajak orang buat bertindak, bukan cuma sekadar lewat. Mulai dari elemen penting dalam CTA, jenis-jenisnya, hingga contoh nyata dan tips optimasinya.
Apa Itu Call-to-Action (CTA)?
CTA adalah kalimat, frasa, atau tombol yang mengarahkan audiens untuk melakukan tindakan spesifik. Tujuannya jelas: konversi. Dalam konteks digital marketing atau digital content, konversi bisa berarti banyak hal—klik, share, download, like, komen,isi form, atau beli produk. CTA yang bagus bukan cuma “Ayo beli sekarang!” tapi tahu kapan, siapa, dan kenapa orang mau klik itu.
Kenapa CTA Penting Banget?
-
Mengarahkan Fokus Audiens
CTA membantu orang tahu apa yang harus dilakukan setelah mereka selesai baca atau melihat kontenmu. -
Meningkatkan Konversi
CTA yang tepat bisa meningkatkan conversion rate secara signifikan. Bahkan, menurut WordStream, CTA dalam bentuk tombol bisa menaikkan klik hingga 45%. -
Menunjukkan Nilai
CTA yang efektif nggak sekadar ngajak, tapi juga menjual manfaat. Misalnya copy cta “Daftar sekarang,” kamu bisa mengubah menjadi lebih bernilai dengan, “Daftar sekarang dan dapatkan eBook gratis!”
Elemen-Elemen CTA yang Efektif
Agar CTA kamu nggak zonk, pastikan ada empat hal ini di CTA kamu:
-
Action-Oriented: Gunakan kata kerja aktif seperti “Download”, “Daftar”, “Coba”, atau “Mulai”.
-
Jelas dan Spesifik: Jangan terlalu umum. Misalnya, copy CTA “Pelajari Strategi Instagram” lebih menggoda daripada sekadar copy “Klik di sini”.
-
Value-Driven: Apa yang mereka dapat kalau klik? Tunjukkan value-nya.
-
Urgency atau Scarcity (opsional): Beri kesan waktu terbatas agar orang nggak menunda. Misal: “Cuma hari ini!” atau “Slot terbatas!”
Baca Juga: “Menguasai Teknik Persuasive Writing untuk Menjual Tanpa Terlihat Memaksa“
Jenis-Jenis CTA dan Contohnya
1. Lead Generation CTA
Digunakan untuk mengumpulkan data calon pelanggan (nama, email, dll).
Contoh:
- “Download eBook gratis tentang strategi konten!”
- “Isi form ini dan dapatkan konsultasi awal gratis.”
2. Click-Through CTA
Biasanya dipakai di landing page atau iklan, tujuannya untuk bawa orang ke halaman berikutnya.
Contoh:
- “Lihat semua produk kami.”
- “Pelajari selengkapnya.”
3. Transactional CTA
Langsung mendorong audience untuk melakukan pembelian atau transaksi.
Contoh:
- “Beli Sekarang dan Dapatkan Diskon 30%!”
- “Pesan tempatmu hari ini.”
4. Social Sharing CTA
Untuk CTA tujuannya untuk meningkatkan visibilitas konten lewat sosial media.
Contoh:
- “Share ke teman yang butuh info ini!”
- “Tag bestie kamu di kolom komentar!”
5. Engagement CTA
Mendorong interaksi ringan seperti berkomentar atau klik tombol like di konten kamu.
Contoh:
- “Setuju nggak? Tulis pendapatmu di kolom komentar.”
- “Klik ❤️ kalau kamu relate!”
Contoh dalam Konteks Real
Misalnya kamu jual skincare untuk kulit sensitif. Ini dua versi CTA yang beda dampaknya:
-
❌ CTA Biasa: “Beli Sekarang.”
-
✅ CTA Lebih Efektif: “Beli Sekarang dan Rasakan Kulit Lembut Bebas Iritasi dalam 7 Hari!”
CTA kedua lebih menarik karena ada manfaat jelas, terasa personal, dan ada waktu yang disebutkan (7 hari) sehigga memberikan audience ekspektasi setelah menggunakan produk kamu.
Tips Biar CTA Kamu Lebih Nendang
-
A/B Testing
Uji dua versi CTA pada content kamu dan lihat mana yang lebih perform. -
Gunakan Warna Tombol yang Kontras
Secara visual, CTA harus langsung kelihatan. Tapi jangan terlalu mencolok sampai ganggu desain visual yang lain. -
Tempatkan di Momen yang Tepat
Jangan taruh CTA terlalu awal, apalagi sebelum pembaca ngerti konteksnya. Tapi juga jangan terlalu akhir sampai kelewat. -
Gunakan Bahasa Audience
Kalau audiens kamu anak muda, CTA kayak “Coba Gratis Sekarang, Gak Ribet Kok!” bisa jauh lebih efektif daripada “Silakan klik di sini untuk uji coba.”
Kesalahan Umum Saat Menulis CTA
-
Terlalu Banyak CTA dalam Satu Konten
Terlalu banyak opsi bikin bingung audience. Fokus aja. ke satu atau dua CTA saja. -
CTA yang Nggak Jelas
Jangan pakai “Klik di sini” tanpa info lanjut. Orang harus tahu klik itu buat apa. -
Nggak Tahu Tujuan CTA-nya Sendiri
Kalau kamu sendiri nggak yakin CTA-nya buat apa, gimana audiens bisa yakin?
Kesimpulan
CTA memang cuma beberapa kata. Tapi di dunia content marketing, dia bisa jadi pembeda antara konten yang cuma dilihat dan konten yang menghasilkan konversi. Mulailah dari memahami tujuanmu, audiensmu, lalu susun CTA yang jelas, to the point, unya manfaat nyata, dan sesuai dengan tone brand-mu. Ingat, kamu nggak cuma ngajak mereka klik. Kamu ngajak mereka percaya.
Baca Juga: “Cara Bikin Hook yang Nendang, Biar Kontenmu Nggak Cuma Lewat Doang!“