Copywriting bisa jadi senjata paling ampuh dalam dunia pemasaran digital. Tapi, salah langkah sedikit aja, hasilnya bisa berbanding terbalik. Alih-alih bikin orang buat beli produk kamu, tulisanmu malah bikin mereka scroll lewat. Nah, biar kamu nggak jatuh ke lubang yang sama, ini dia 10 kesalahan copywriting paling umum yang sering merusak penjualan dan gimana cara menghindarinya.
1. Nggak Kenal Siapa Audience-nya
Salah satu kesalahan fatal dalam copywriting adalah menulis tanpa tahu siapa yang kamu ajak ngomong. Ini kayak ngobrol asal tebak, dan akhirnya pesannya nggak nyampe ke audience kamu.
Contoh:
Kamu jual skincare buat kulit remaja, tapi bahasanya terlalu teknis dan serius banget kayak buat dokter. Nggak nyambung, kan?
Solusi:
Kenali pain point, bahasa, dan kebiasaan audience kamu. Buat buyer persona kalau perlu.
Baca Juga: “Teknik Menulis untuk Skimming Readers agar Betah Baca Tulisan Kamu“
2. Headline yang Nggak Menggoda
Ingat, hook atau headline itu penentu utama. Kalau gagal narik perhatian dalam 3 detik pertama, kontenmu udah kalah sebelum bertarung.
Contoh salah:
“Produk Baru Kami Telah Hadir” (bikin bosen)
Contoh bener:
“99% Orang Gagal Punya Kulit Cerah Karena Satu Kesalahan Ini”
Tips:
Pakai angka, pertanyaan, atau kalimat yang bikin penasaran.
3. Terlalu Fokus ke Fitur, Lupa Nulis Manfaat
Banyak Copywriter pemula terjebak menjelaskan fitur teknis tanpa menghubungkannya dengan manfaat nyata buat konsumen.
Contoh:
“Laptop ini punya RAM 16GB.”
Tapi lebih powerful kalau:
“Multitasking lancar tanpa lemot berkat RAM 16GB—kerja jadi lebih cepat & efisien.”
4. Terlalu Kaku dan Formal
Kalau kamu pengin kontenmu relatable, jangan nulis kayak buku panduan teknis. Gaya bahasa yang terlalu kaku bikin audiens males baca copy kamu sampai habis.
Solusi:
Gunakan tone yang natural, seperti ngobrol sama teman. Tapi tetap jaga kejelasan dan profesionalitas, ya.
5. Call-to-Action yang Nggak Jelas atau Nggak Ada
CTA (Call to Action) adalah pendorong utama konversi. Tapi sering banget dilewatkan atau ditulis seadanya.
Contoh salah:
“Klik di sini.” (nggak jelas tujuannya)
Contoh bener:
“Mau wajah cerah tanpa ribet? Coba serumnya sekarang juga!”
6. Terlalu Banyak Fafifu
Panjang bukan berarti bagus. Konten yang ngalor-ngidul tanpa arah cuma bikin pembaca capek baca tulisan kamu.
Tips:
- Gunakan paragraf yang pendek.
- Sisipkan subjudul.
- Tambahkan bullet points kalau perlu.
Bikin tulisanmu enak di-skim!
7. Bahasa yang Nggak Punya Urgensi
Kalau copywriting kamu datar-datar aja, orang bakal nunda-nunda buat beli. Ujung-ujungnya? Mereka lupa.
Solusi:
Tambahkan urgency seperti:
- “Promo cuma sampai malam ini!
- “Stok tinggal 5 lagi!”
Tapi hati-hati juga, jangan bikin urgensi palsu. Bisa bikin trust calon konsumen rusak.
8. Terlalu Banyak Jargon
Nggak usah terlalu banyak jargon dalam teks yang kamu tulis, kecuali kamu nulis buat komunitas profesional tertentu. Pokoknya hindari jargon yang bikin orang bingung.
Contoh salah:
“Skema funnel marketing omnichannel memaksimalkan ROI.”
Contoh bener:
“Dengan strategi pemasaran ini, kamu bisa menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.”
9. Nggak Proofread Dulu
Ini kesalahan yang umumnya sering dilakukan Copywriter, jarang proofread copy atau teks yang udah final. Soalnya typo, kalimat yang nggak jelas, atau tata bahasa yang berantakan bisa bikin brand kamu terlihat nggak profesional.
Tips:
- Baca ulang setelah nulis.
- Gunakan tools seperti Grammarly atau ChatGPT buat proof read.
- Kalau bisa, minta orang lain bantu review.
10. Nggak Testing & Optimasi
Copywriting bukan satu kali jadi. Nggak semua CTA atau headline yang kamu tulis langsung berhasil.
Solusi:
A/B testing penting banget. Coba beberapa versi dan lihat mana yang performanya paling baik. Dari situ kamu bisa belajar dan makin tajam dalam menulis copy yang menjual.
Copywriting Bukan Sekadar Menjual, Tapi …
Di balik angka dan target konversi, copywriting sebenarnya tentang membangun koneksi. Saat kamu benar-benar memahami siapa audiensmu, apa yang mereka rasakan, dan bagaimana produkmu bisa bantu mereka—itulah saat copywritingmu jadi powerful.
Mau copywriting yang bisa menghasilkan penjualan? Mulai dari kesalahan-kesalahan di atas, dan ubah satu per satu!
Baca Juga: “Cara Menulis Call-to-Action (CTA) yang Menghasilkan Konversi“