Rifky Aritama

Mengenal TOFU, MOFU, BOFU: Tahapan Funnel Marketing yang Harus Kamu Pahami

funnel marketing

Daftar Isi

Kalau kamu terjun ke dunia marketing, kamu pasti nggak asing lagi sama istilah funnel. Tapi sering kali, banyak orang cuma tahu istilahnya tanpa benar-benar ngerti gimana cara kerjanya. Padahal, pemahaman soal funnel—khususnya TOFU, MOFU, dan BOFU—itu penting banget kalau kamu mau bikin strategi marketing yang efektif dan hasilnya nyata.

Funnel marketing adalah gambaran proses perjalanan calon pelanggan dari awal kenalan sama brand kamu, sampai akhirnya mereka melakukan pembelian (dan syukur-syukur jadi loyal customer). Funnel ini terbagi jadi tiga bagian utama: TOFU (Top of Funnel), MOFU (Middle of Funnel), dan BOFU (Bottom of Funnel).

Yuk kita bahas satu per satu, lengkap dengan contoh biar makin kebayang!

1. TOFU (Top of Funnel): Tahap Kesadaran

TOFU adalah tahap paling atas alias awal dari funnel. Di sinilah orang-orang baru tahu keberadaan brand kamu. Mereka belum tentu butuh produk kamu, apalagi pengin beli. Tapi tugas kamu adalah bikin mereka sadar dulu bahwa kamu ada.

Tujuan TOFU:

  • Meningkatkan awareness
  • Menjangkau sebanyak mungkin orang
  • Edukasi ringan tanpa jualan agresif

Jenis konten TOFU:

  • Artikel blog edukatif
  • Video informatif
  • Infografik
  • Konten media sosial yang ringan dan relevan
  • Free webinar, e-book, atau tools gratis

Contoh:

Misalnya kamu jual skincare natural. Di tahap TOFU, kamu bisa bikin artikel blog berjudul “Kenapa Skincare Alami Lebih Aman Buat Kulit Sensitif?”. Tujuannya bukan buat jualan, tapi kasih insight dan narik perhatian mereka yang mungkin punya masalah kulit.

Baca Juga: “Panduan Lengkap Content Marketing Buat Kamu yang Baru Belajar!

2. MOFU (Middle of Funnel): Tahap Pertimbangan

Setelah orang kenal sama brand kamu, sebagian dari mereka akan mulai mikir: “Hmm… Menarik juga, tapi emang worth it, ya?”

Nah, di sinilah peran MOFU. Kamu harus bantu mereka mempertimbangkan, kasih lebih banyak info soal solusi yang kamu tawarkan, dan bikin mereka percaya bahwa kamu layak dipilih.

Tujuan MOFU:

  • Mengedukasi lebih dalam
  • Bangun kepercayaan
  • Tunjukkan keunggulan solusi kamu dibanding lainnya

Jenis konten MOFU:

  • Case study / studi kasus
  • Review pelanggan
  • Perbandingan produk
  • FAQ detail
  • Konten edukasi yang lebih teknis

Contoh:

Kamu bisa bikin konten video “Perbandingan Skincare Natural vs Skincare Kimiawi untuk Kulit Sensitif”. Atau bikin customer review di media sosial tentang gimana produk kamu ngebantu mereka ngurangin iritasi kulit dalam 2 minggu.

3. BOFU (Bottom of Funnel): Tahap Keputusan

BOFU adalah fase krusial—orang udah hampir yakin, tapi masih nimbang-nimbang dikit. Di tahap ini, kamu perlu kasih dorongan terakhir buat mereka ambil keputusan: beli sekarang juga.

Tujuan BOFU:

  • Konversi jadi pembeli
  • Menurunkan keraguan
  • Menawarkan insentif

Jenis konten BOFU:

  • Promo & diskon terbatas
  • Demo produk
  • Testimoni yang kuat
  • Trial gratis
  • Landing page dengan CTA yang jelas

Contoh:

Di tahap BOFU, kamu bisa kasih kode diskon eksklusif “NATURAL10” buat pembelian pertama. Atau bikin landing page yang punya video demo cara pakai produk + tombol CTA “Coba Gratis Sekarang”.

Studi Kasus: Strategi Funnel pada Brand Fashion Lokal

Sebuah brand fashion lokal bernama Zayyra Clothing berhasil menerapkan strategi funnel ini secara efektif:

  • TOFU: Mereka bikin konten Instagram Reels edukatif tentang “5 Tips Padu Padan Outfit Simpel tapi Stylish”, dengan hashtag yang relevan. Tujuannya? Bikin orang aware sama style mereka.

  • MOFU: Mereka ngasih newsletter gratis yang isinya styling guide dan lookbook, sambil menyelipkan testimoni pengguna.

  • BOFU: Setelah user klik dari email, mereka diarahkan ke halaman promo eksklusif “Beli 2 Gratis 1” dengan waktu terbatas. Hasilnya? Conversion rate naik 25%!

Kesalahan Umum dalam Menerapkan Funnel

  1. Langsung jualan di TOFU Banyak yang buru-buru jualan padahal audiens belum kenal. Ini bikin orang ilfeel dan kabur duluan.

  2. Kontennya nggak relevan sama tahapan audiens Misal: kasih diskon gede buat orang yang baru kenal brand. Mereka belum percaya, jadi potensi closing kecil.

  3. Nggak nurture leads Banyak brand cuma fokus narik perhatian di awal, tapi nggak ada follow-up di MOFU dan BOFU. Padahal ini tahapan penting buat closing.

Tips Menerapkan Funnel Marketing Buat Bisnismu

  • Kenali dulu audiens kamu. Buat buyer persona, riset kebiasaan, dan tahu apa yang mereka butuhkan di tiap tahap.
  • Mapping konten sesuai funnel. Jangan semua disamakan, bedakan jenis dan tone kontennya.
  • Gunakan email marketing. Ini tools ampuh buat nurture leads dari MOFU ke BOFU.
  • Pantau performa funnel. Cek mana tahapan yang perform-nya rendah, lalu optimasi.
  • A/B testing. Coba variasi headline, CTA, atau visual untuk lihat mana yang lebih efektif.

Kesimpulan

Strategi funnel TOFU, MOFU, dan BOFU bukan cuma teori doang. Ini adalah kerangka kerja penting yang bisa bantu kamu mengarahkan calon pelanggan dari sekadar tahu, jadi yakin, lalu akhirnya beli. Yang penting adalah konsistensi, pemahaman terhadap kebutuhan audiens, dan kemampuan bikin konten yang tepat di waktu yang pas.

Jadi, mulai sekarang coba audit konten dan strategi kamu—udah nyentuh semua tahap funnel belum?

Baca Juga: “Strategi Content Marketing untuk UMKM dengan Budget Terbatas

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mau Kolaborasi?
Artikel Terbaru
Categories

Subscribe My Newsletter

Dapatkan pemberitahuan dari tulisan-tulisan terbaru saya!

Tonton Juga