Rifky Aritama

Cara Membangun Funnel Marketing yang Efektif dari Nol

funnel marketing

Daftar Isi

Dalam dunia digital marketing, funnel bukan cuma istilah keren—ini strategi penting yang bisa jadi pembeda antara bisnis yang stagnan dan bisnis yang terus tumbuh. Funnel marketing membantu kamu memahami perjalanan konsumen dari tahap awal (penasaran) sampai akhirnya membeli atau jadi pelanggan loyal. Nah, kalau kamu baru mulai atau ingin membangun funnel dari nol, artikel ini cocok banget buat kamu!

Apa Itu Funnel Marketing?

Secara sederhana, funnel marketing adalah serangkaian tahapan yang dilalui calon pelanggan mulai dari mengenal brand kamu hingga akhirnya melakukan tindakan (biasanya membeli). Funnel ini biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama:

  • TOFU (Top of Funnel): Tahap awareness—mereka baru kenal kamu.
  • MOFU (Middle of Funnel): Tahap consideration—mereka mulai tertarik dan membandingkan.
  • BOFU (Bottom of Funnel): Tahap decision—mereka siap membeli.

Setiap tahap butuh pendekatan dan konten yang berbeda.

Baca Juga: “Mengenal TOFU, MOFU, BOFU dalam Digital Marketing

Kenapa Funnel Marketing Itu Penting?

Bayangin kamu punya toko, tapi orang cuma lewat dan nggak ada yang mampir. Funnel marketing itu kayak pemandu yang bantu pengunjung mengenal produkmu, tertarik, dan akhirnya beli. Tanpa funnel marketing yang jelas, kamu cuma buang-buang energi promosi ke arah yang salah, soalnya nggak sesuai.

Beberapa alasan kenapa kamu perlu membangun funnel:

  • Menghemat biaya promosi: karena kamu fokus ke audiens yang tepat di tiap tahap.
  • Bisa mengukur efektivitas strategi: tahu konten mana yang bikin orang tertarik atau malah skip.
  • Membentuk customer journey yang mulus: nggak ada yang ‘lompat’ dari belum tahu langsung disuruh beli.

Langkah-Langkah Membangun Funnel Marketing dari Nol

Ini langkah-langkah membangun funnel marketing buat brand kamu:

1. Kenali Audiensmu

Funnel yang efektif dimulai dari pemahaman siapa targetmu. Gunakan data dari Google Analytics, insight media sosial, atau survei sederhana untuk tahu siapa mereka, apa kebutuhannya, dan di mana mereka biasa ‘nongkrong’ online.

Contoh, kalau kamu jualan skincare lokal, targetmu mungkin cewek usia 18–30 tahun yang aktif di Instagram dan TikTok. Maka, konten TOFU kamu harus relatable buat mereka.

2. Buat Konten TOFU yang Menarik

Tujuan bikin konten TOFU yang menarik yaitu biar orang tahu dan sadar tentang keberadaan brand kamu. Kontennya bisa berupa:

  • Artikel blog informatif
  • Video edukatif atau inspiratif
  • Konten viral di TikTok atau Reels
  • Ebook atau infografik gratis

Contoh konten TOFU:

5 Tips Merawat Kulit Kusam dengan Bahan Alami” – buat kamu yang jualan skincare.

3. Siapkan Konten MOFU buat Bangun Kepercayaan

Setelah mereka tahu kamu, sekarang waktunya bikin mereka tertarik lebih dalam. Konten MOFU cocoknya:

  • Email marketing
  • Review produk
  • Webinar
  • Testimoni pelanggan

Contoh konten MOFU:

Review Serum ABC oleh Dermatolog: Beneran Efektif?” – video atau artikel yang membandingkan produk kamu dengan kompetitor.

4. Bangun BOFU buat Konversi

Ini tahap paling krusial. Di sini kamu harus kasih alasan kuat kenapa mereka harus beli sekarang. Kontennya bisa berupa:

  • Penawaran khusus
  • Free trial
  • Demo produk
  • Limited time offer

Contoh konten BOFU:

Diskon 50% untuk 100 Pembeli Pertama, Cuma Buat Kamu yang Checkout Hari Ini!” + tombol CTA ke WhatsApp atau checkout page.

5. Gunakan Tools Otomatisasi

Supaya funnel berjalan otomatis, kamu bisa pakai tools seperti:

  • Email marketing: Mailchimp, ConvertKit
  • CRM: HubSpot, Zoho
  • Landing page builder: Carrd, Webflow, Instapage
  • Retargeting ads: Meta Ads, Google Display

Contoh Penerapan UMKM Kopi Lokal

Sebuah UMKM kopi lokal membangun funnel marketing seperti ini:

  • TOFU: Postingan Instagram dan Reels tentang “Cara Bikin Kopi Susu ala Kafe di Rumah”.
  • MOFU: Kirim e-book gratis berisi 10 resep kopi kekinian lewat email, sambil kasih diskon di email ke-2.
  • BOFU: Tawarkan bundling alat seduh dan kopi dengan harga spesial buat pembeli baru.

Tips Tambahan Biar Funnel Kamu Makin Maksimal

  • Pakai CTA yang jelas: Jangan cuma bilang “klik di sini”, tapi kasih tahu kenapa mereka harus klik.
  • Retargeting itu wajib: Banyak orang nggak langsung beli di kunjungan pertama. Pakai iklan untuk ‘kejar’ mereka.
  • A/B testing: Coba dua jenis konten atau penawaran untuk tahu mana yang lebih efektif.

Kesimpulan

Funnel marketing bukan sekadar teori. Ini adalah strategi nyata yang bisa bantu kamu mengubah orang asing jadi pelanggan setia. Mulailah dari memahami audiensmu, bikin konten yang sesuai di tiap tahap funnel, dan jangan lupa ukur dan evaluasi hasilnya. Nggak harus langsung sempurna—yang penting mulai dulu dan terus improve.

Baca Juga: “Kenapa Funnel Marketing Penting buat UMKM

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mau Kolaborasi?
Artikel Terbaru
Categories

Subscribe My Newsletter

Dapatkan pemberitahuan dari tulisan-tulisan terbaru saya!

Tonton Juga