Rifky Aritama

Kenapa Funnel Marketing Penting untuk UMKM?

funnel marketing

Daftar Isi

Kalau kamu punya bisnis kecil (UMKM), kemungkinan besar kamu sudah pernah mendengar istilah “funnel marketing”. Tapi apakah kamu benar-benar memahaminya, atau cuma sekadar lewat di kepala?

Funnel marketing bukan cuma istilah keren di dunia digital. Ini adalah strategi penting yang bisa bantu UMKM bersaing dengan pemain besar, menarik pelanggan secara sistematis, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan tanpa harus buang banyak biaya.

Apa Itu Funnel Marketing?

Funnel marketing adalah kerangka atau proses yang menggambarkan perjalanan calon pelanggan dari pertama kali mengenal brand kamu sampai akhirnya melakukan pembelian (bahkan jadi pelanggan loyal).

Disebut “funnel” karena bentuknya mengerucut: di bagian atas, ada banyak orang yang mungkin tertarik; lalu makin ke bawah, jumlahnya menyempit—hanya sebagian yang akan benar-benar membeli.

Secara umum, funnel dibagi menjadi tiga tahap utama:

  • TOFU (Top of Funnel): Tahap awareness
  • MOFU (Middle of Funnel): Tahap pertimbangan
  • BOFU (Bottom of Funnel): Tahap pembelian

funnel marketing

Kenapa Funnel Marketing Itu Penting, Terutama Buat UMKM?

1. Membantu Kamu Fokus pada Target Audiens

Tanpa funnel marketing, kamu bisa aja promosi ke semua orang secara acak. Hasilnya? Boros waktu, tenaga, dan biaya.

Dengan funnel, kamu tahu siapa yang masih ‘sekadar tahu’ (TOFU), siapa yang sudah mulai tertarik (MOFU), dan siapa yang siap beli (BOFU). Setiap tahapan ini butuh pendekatan berbeda. Strategi ini bikin pemasaran kamu lebih efisien dan tepat sasaran.

2. Bantu Membangun Hubungan dengan Pelanggan

Bisnis kecil harus membangun kepercayaan. Orang jarang langsung beli dari brand baru yang belum mereka kenal. Nah, funnel marketing bantu kamu membangun hubungan pelan-pelan.

Kamu bisa mulai dari edukasi (TOFU), lanjut ke memberikan value seperti tips, demo produk, atau testimoni (MOFU), baru kemudian menawarkan produk atau promo (BOFU). Ini proses alami yang terasa lebih personal, bukan maksa jualan.

3. Lebih Mudah Mengukur dan Menganalisis

Setiap tahapan funnel bisa kamu ukur pakai metrik yang berbeda:

  • TOFU: seberapa banyak orang tahu produkmu (reach, impression)
  • MOFU: berapa banyak yang klik, download, atau subscribe
  • BOFU: berapa yang akhirnya beli

Dari sini kamu bisa evaluasi mana strategi yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki.

Baca Juga: “Mengenal TOFU, MOFU, BOFU, dalam Funnel Marketing

4. Bantu Skala Bisnis Secara Bertahap

UMKM biasanya punya keterbatasan sumber daya. Funnel marketing memungkinkan kamu memprioritaskan apa yang penting di setiap tahap.

Misal, kalau kamu baru mulai dan belum banyak yang tahu produkmu, fokus dulu di TOFU. Setelah audiens mulai kenal, kamu bisa pindah ke MOFU dengan edukasi lebih dalam. Begitu banyak yang tertarik, baru kamu dorong mereka ke BOFU dengan CTA yang tepat.

Contoh: Warung Kopi Lokal Pakai Funnel Marketing

Bayangin kamu punya warung kopi kekinian bernama Kopi Kecil. Kamu ingin menambah pelanggan dan bikin brand kamu lebih dikenal. Berikut bagaimana funnel marketing bisa bantu:

TOFU (Awareness)

Kamu mulai dengan konten edukatif di TikTok: “3 Fakta Menarik tentang Kopi Arabika” atau “Kenapa Kopi Lokal Itu Nggak Kalah dari Kopi Luar”.

Orang-orang yang suka kopi jadi tahu tentang Kopi Kecil. Di tahap ini kamu belum jualan, hanya kasih informasi dan hiburan. Yang tadinya unaware jadi aware

MOFU (Consideration)

Setelah banyak yang follow atau komen, kamu mulai masukin behind the scene, seperti proses roasting, atau perkenalan barista. Bisa juga ajak followers ikut voting menu baru. Kamu juga bisa bikin newsletter dengan tips kopi dan voucher diskon khusus subscriber kamu.

BOFU (Decision)

Di tahap ini, kamu bikin kampanye “Promo Ngopi Bareng” untuk 10 pelanggan pertama. Atau kerja sama dengan ojek online biar lebih gampang order. Karena mereka sudah kenal dan percaya, kemungkinan beli jauh lebih tinggi.

Tips Menerapkan Funnel Marketing Buat UMKM

Ini dia beberapa tips funnel marketing yang bisa kamu terapkan untuk brand kamu:

1. Kenali Target Audiens Kamu

Mulai dari riset kecil-kecilan: siapa mereka, apa masalahnya, dan di mana mereka biasa nongkrong (online). Dari sini kamu bisa tentukan konten apa yang pas di setiap tahapan funnel.

2. Gunakan Konten Sesuai Tahapan

  • TOFU: artikel blog, video edukasi, social media post
  • MOFU: e-book, email newsletter, testimoni pelanggan
  • BOFU: diskon, free trial, CTA ke WhatsApp/toko

3. Automasi Kalau Bisa

Gunakan tools gratis atau murah kayak Mailchimp buat email, Buffer buat social media scheduling, atau Linktree untuk landing page. Automasi bisa bantu kamu hemat waktu dan bisa tetap konsisten.

4.Selalu Evaluasi dan Adaptasi

Cek performa tiap bulan. Konten mana yang paling banyak reach? Mana yang banyak klik? Mana yang paling konversi? Dari sini kamu bisa adaptasi strategi.

Funnel Bukan Sulap, Tapi Strategi

Funnel marketing nggak akan bikin kamu kaya dalam semalam, tapi dia bisa bantu bisnis kecilmu tumbuh secara terarah. Dengan pendekatan yang sistematis, kamu bisa tahu kapan harus edukasi, kapan harus ‘ngasih alasan buat beli’, dan kapan harus dorong orang untuk klik tombol beli.

Jadi, kalau selama ini kamu asal posting atau asal promosi, sekarang saatnya mulai berpikir pakai funnel. Karena ingat: orang beli itu bukan karena diajak jualan, tapi karena dia merasa butuh. Yuk, mulai mapping funnel buat bisnismu sekarang!

Baca Juga: “Strategi Content Marketing untuk UMKM

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mau Kolaborasi?
Artikel Terbaru
Categories

Subscribe My Newsletter

Dapatkan pemberitahuan dari tulisan-tulisan terbaru saya!

Tonton Juga